Kisah Sex Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik - Cerita Sex

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday, September 12, 2019

Kisah Sex Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik


Kisah Sex Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik

Kisah Sex Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik - Namaku Santoso, telah lupa saya beningnya air di sungai tempat saya dahulu memancing bersama dengan teman-temanku, air yang sejuk dengan kejernihan yang membuat kami dapat dengan bebas lihat ikan-ikan yang berenang dekati umpan-umpan kami. Telah 24 tahun saya mengadu nasib di Jakarta, saat pertama-tama menginjakkan kaki di Jakarta saya berkeyakinan besar jika saya bisa sukses serta bisa kembali pada kampung jadi orang besar yang bisa menolong kehidupan emak serta bapak. 

Tapi… 

Jalan nasib tidak ada yang mengetahui, kerja hasil keras sepanjang lima belas tahun hilang tidak berbekas sebab kebodohan saya meyakini mitra kerjaku serta lebih parahnya ia berhutang besar pada bank tetapi dengan memakai nama serta asetku jadi jaminannya. Saat ini saya cuma bisa hidup terlunta-lunta di kota jakarta ini, tidak berani hati ini mengambil langkah pulang menghadap beberapa orang sekampung ditambah lagi lihat emak serta bapak, saya berdoa mudah-mudahan emak serta bapak masih sehat-sehat serta tidak cemas akan keadaanku di jakarta. 

Saat ini saya tinggal dalam suatu gedung perkantoran yang telah tidak terurus lama, saya menyambung hidup dengan kerja sembarangan, sudah pernah saya jadi kuli bangunan di komplek perumahan di dekat sini, tapi sebab saat ini umumnya rumah itu telah usai sangat terpaksa pekerjaan saya saat ini untuk menyambung hidup ialah cukup dengan jadi tukang sampah di komplek dahulu kerja. Di kompleks perumahan ini, saya hanya satu tukang sampah yang bisa masuk perumahan ini, itu karena saya mengenal dengan beberapa satpam di perumahan ini mereka dahulu bekerja bersama dengan saya saat jadi kuli bangunan mereka yang minta pada atasan mereka agar bisa masih menjaga saya meskipun cuma jadi tukang sampah, “hahaha apes memang…!” ketawa saya pikirkan mereka, benar-benar nasib mereka semakin bagus dari saya, sebab mereka terlihat lebih kekar serta muda dibanding saya mereka bisa memperoleh pekerjaan yang cukup wajar di perumahan ini, sedang saya cuma bisa memunguti sampah saat beberapa atasan busuk itu lihat saya tidak muda serta kuat . 

saat saya sampai disanna gadis itu sudah berjalan masuk kerumahnya, saya masih memerhatikan ia serta semakin berasa cantik gadis ini di tiap langkahku makin bertambah dekati tempat tinggalnya. Dibalik pagar sesudah ia menutupnya ia tersenyum kecil sekalian menganggukan kepala saat lihat saya mendekat, nyatanya gadis cantik ini betul-betul benar-benar sangat cantik serta baik hati bahkan juga pada saya yang cuma tukang sampah komplek ia tidak ragu-ragu untuk lemparkan senyum serta mengangguk sesaat, walau sebenarnya ia ialah anak orang kaya serta seseorang gadis yang cantik mengagumkan. Semakin hati ini tertawan oleh pesonanya, luarr biasa gadis ini. 


Saya tidak bisa melakukan perbuatan apa-apa cuma pelan-pelan lihat ia mengambil langkah kembali masuk ke tempat tinggalnya. Terdiam lama saya berdiri dari sana di muka tempat tinggalnya dibawah sinar matahari yang bergerak ke arah siang hari, 
saya betul-betul terjebak oleh gadis itu saya jatuh hati pada pandangan yang pertama.., 
cinta satu kata serta perasaan yang telah lama tidak saya rasakan serta katakan saya ingin membingkai senyum gadis itu serta lihat senyum setiap hariku…, 
saya ingin melindunginya supaya senyum itu terus mengembang serta membuat cerah dunia ini… 

Tapi jauh di perasaan itu dibawah sadar sebetulnya ada perasaan lain yang tambah lebih gelap serta kotor: 
saya ingin rasakan badan ini bersentuhan dengan tubuhnya… 
saya ingin rasakan manis bibirnya… 
saya ingin mencumbu dadanya… 
saya ingin rasakan halus dadanya…. 
saya ingin…aku ingin…aku ingin… 

tersadar saya dari lamunan saya, saya secepatnya memperingatkan diri akan tugasku jadi tukang sampah serta cuma untuk tukang sampah, saya buang jauh-jauh lamunan itu biarkanlah itu jadi yang diimpikan di siang bolong. Saya bergerak dekati tempat sampah di muka tempat tinggalnya, dengan cekatan saya menarik kluar tongkat sampah dari gerobak sampah, ya meskipun saya tukang sampah kadang saya masih merasakan jijik bila harus memakai langsung tanganku untuk sentuh bungkusan plastik-plastik sampah ini. 
satu bungkus plastik sampah… 
dua bungkus plastik sampah… 
secara cepat saya dengan mudah mengalihkan plastik-plastik sampah itu dari tempatnya ke gerobak sampah, tinggal kantong plastik yang paling akhir yang belum saya masukan. 

terdiam saya lihat kantong plastik itu, saya tahu jika itu ialah kantong plastik tadi dibawa keluar oleh gadis cantik itu, plastik yang dengan ukuran lebih kecil dibanding plastik yang telah saya alihkan awalnya. Entahlah kenapa saya rasakan ini ialah plastik yang istimewa, mungkin sebab kantong plastik ini ialah hanya satu benda yang sudah pernah digenggam oleh jari tahap serta tangan dari gadis itu. Perlahan-lahan saya memincingkan mata lihat kantong plastik putih itu, saya berupaya lihat apa yang dibungkus oleh kantong plastik itu, kelihatan ada bungkusan biru tua di plastik putih itu saya memiringkan kepala untuk coba membaca tulisan apa yang tercatat di bungkusan biru tua itu.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot